Sayap-Sayap Yang Hilang
By. Gaara Nyunyul
Wajah itu meringis, sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sebuah cengiran khas anak nakal terukir di bibir tipis dan merahnya. Sekali lagi cengiran itu berganti dengan sebuah senyuman kaku, sementara seorang guru sedang menatapnya dan menceramahinya panjang lebar bersama barisan anak-anak cowok lainnya. Alisnya menyatu dengan sebuah desahan lega, karena tiba juga saatnya dia harus menerima sebuah hukuman yang rutin dia lakukan setiap pagi.
“Setiap hari kalian terlambat terus! Mau jadi apa kamu kalau masih kecil saja sudah berani datang jam segini ke sekolah..!” guru itu kembali membentak. Teman-teman senasibnya yang lain hanya terdiam sementara dia masih meringis. Lelah dan hafal dengan omelan yang selalu sama setiap harinya itu. Hampir setiap hari dia terlambat datang ke sekolah dan omelan guru BPnya juga selalu sama, hukuman yang sama, poin pelanggaran yang sama dan sekali lagi teman-teman yang sama.