Sunday 6 March 2016

MTLTL by JeLo - Part 08 - [Part Story]



Mate That Leads To Love (Part 8)
By : JeLo

Fareed pasti akan marah padaku. Tanpa mengganti baju, aku langsung berlari mengambil kunci mobil. Aku lari sekencang mungkin, dan segera menuju mobilku. Iphone-ku terus-terusan bergetar setelah kunyalakan barusan. Ada banyak sms dan bbm masuk, dan semuanya dari Fareed.


Aku merasa bersalah padanya. Dia pasti menunggu lama sekali di sana. Aku langsung menuju danau yang ada di ujung kota, tempat favorit kami dari sejak kecil. Aku menjalankan mobilku dengan brutal agar segera sampai. Dari sini, aku bisa melihat seseorang berjalan dengan langkah gontai meninggalkan danau. Itu pasti Fareed. Aku langsung berjalan menghampirinya.

"Aku kira kamu gak bakal dateng, Drew." Ucapnya dingin. Tumben sekali dia memanggil namaku. "Bahkan baju yang kamu pake itu terlalu bagus buat dipake ketemu sama aku." Ucapnya tersenyum getir. Dia pasti marah.

Aku langsung berhambur memeluknya. Entahlah, aku tiba-tiba ingin memeluknya. Sangat erat bahkan. Wangi parfum Vanilla-nya tercium jelas. Tak ada respon sedikitpun darinya.

"Kok lo..." ucapku menggantung.

Dia hanya tersenyum. Bisa kulihat bibirnya yang tersenyum dipaksakan. "Aku rasa aku salah jatuh cinta. Ternyata dugaanku tentang perjodohan ini sangat benar. Kita gak akan pernah bisa jadi pasangan, apalagi sampai nikah." Ucapnya lesu.

Aku hanya menatapnya. Aku bodoh! Aku memang bodoh! Bisa-bisanya aku mengecewakannya untuk kesekian kalinya. Ternyata rasa cinta dia memang tulus untukku. Aku saja yang terlalu berpikiran negatif. Apalagi ketika dia bilang 'terpaksa', dan saat itu juga aku sakit hati dan tidak pernah menganggapnya ada.

"Aku minta maaf..." ucapku pelan.
"Aku ketiduran dan baru bangun," sambungku.

Dia hanya menatapku sebentar. Air matanya menetes. Aku tak pernah melihatnya menangis di depanku sekalipun. Aku benar-benar merasa idiot dan bodoh sekarang. 

"Kalo kamu nganggep aku penting, kamu gak akan bikin aku nunggu selama ini. Satu jam setengah aku nungguin kamu. Nomer telepon gak aktif, sms gak kekirim, bahkan bbm pun gak deliv. Itu semua ngejelasin bahwa aku itu orang bodoh yang ngeharepin kamu terlalu jauh." Ucapnya sambil berjalan menjauh. Dia duduk di bangku yang ada di dekat danau. 

DARRRR!!! DAARRRR!!!

Aku kaget mendengar suara ledakan kembang api yang tiba-tiba terdengar. Jangan bilang jika Fareed bunuh diri! Aku langsung berlari dan menghampirinya. Aku khawatir jika dia benar-benar nekad bunuh diri. Goddamn! Goddamn! Goddamn! Lupakan jika aku mengutip kata-kata itu dari lagu Flawless-nya Beyoncé.

.

...

....

To Be Continue . .

[Next]

From : Cerita Kaum Pelangi

No comments:

Post a Comment