Monday 7 March 2016

MTLTL by JeLo - Part End - [Part Story]



Mate That Leads To Love (Part Ending)
By : JeLo

Setahun kemudian

"C'mon sweety... give me your last kiss before we make a vow this afternoon," ucap Fareed saat dia terbangun dari tidurnya.

Kebiasaan kami selama berpacaran adalah berciuman saat bangun tidur. Terdengar menjijikan? Whatever! Lagipula mulut kami tak pernah bau.

Aku langsung berbalik menatap wajah tampan khas suku berber-nya. Dia terlihat sangat menggairahkan ketika bangun tidur seperti itu. Don't get me wrong! We've never had sex before. 

"Aku gak sabar buat ngelakuin itu sama kamu," ucapnya sambil memencet-mencet hidungku. Dia sangat nakal dan genit selama kami berpacaran secara resmi setahun terakhir ini.

"Terserah!" Ucapku cuek. Aku langsung mendekatkan wajahku dan CUP! Kami berciuman mesra pagi itu. Rasa bibirnya selalu sama semenjak pertama kali dia menciumku. Wangi mint yang menyeruak di mulutnya tak pernah hilang. 5 menit saja sudah cukup membuat 'adek kecilku' menegang dengan sempurna. 

***

Suasana pernikahan kami berlangsung secara sederhana, namun dengan kesan mewah. Tak banyak tamu yang datang, hanya sebagian keluarga kami saja yang diundang. Lagipula mengundang teman-teman kami di Indonesia itu sangat mustahil. Mereka tak akan jauh-jauh datang ke Belgia dan membuang uang secara cuma-cuma untuk melihat pernikahan sesama jenis.

***

Pada awalnya, aku tak pernah terpikir untuk menikah dengan sesama jenis. Lagipula, aku hanya berpikir itu adalah hal bodoh. Dan sekarang aku adalah orang bodoh itu. Tapi, ini semua memang di luar dugaan kami berdua. Namun, kami mempercayai bahwa kami memang tulus saling mencintai.

"I can't wait to break your virginity, sweety..." bisik Fareed dengan nada menggodanya.

***

Malam yang paling kutunggu akhirnya datang juga. Aku sudah tak sabar menjadi milik Fareed seutuhnya. Juga, tak sabar ingin melihat 'adek kecil' miliknya yang tak pernah kulihat namun pernah kuraba itu. Fareed sudah tersenyum nakal, tanda bahwa kami akan menghabiskan malam penuh cinta. 

Perlahan namun pasti, kami mulai berciuman. Kali ini bukan hanya romantis, tapi penuh nafsu. Dia menciumku dengan ganas sampai membuatku sesak. Lalu, dia turun ke selangkanganku, memainkan 'adek kecil' milikku dengan penuh nafsu. Dia mulai mengulum 'adek kecil' dengan lahap. Tangannya memainkan dua biji salak yang menggantung di bawahnya. Desahan demi desahan mulai memenuhi seisi kamar. Dan sekarang, bagianku yang melakukan hal yang sama pada 'adek kecil' miliknya. Pada awalnya aku mual. Terasa aneh di mulutku. Apalagi 'adek kecil' milik Fareed sedikit lebih besar dariku. Dan akhirnya, momen paling dinantikan pun tiba. Aku menindih tubuhnya, memaksa 'adek kecil' miliknya untuk memasuki 'donat' milikki. Sedikit demi sedikit, akhirnya 'adek kecilnya' diselimuti kehangatan dari 'donat' milikku. Pada awalnya, terasa sakit sekali. Aku merintih kesakitan. Namun ciuman bertubi-tubi membuatku sedikit rileks dan mulai menikmati permainan kami. Baru saja kenikmatan itu tiba, suara teriakan kecil terdengar di dekat pintu. What the...

"Ups... maaf udah ganggu," 

End

Note : seperti yang gua bilang, ini namanya cerita dan hal yang mustahil bisa ditulis sesuka hati. Kritik dan saran membangun nya sangat dibutuhkan loh ya! Oiya, please be an open-minded person. Sebagai orang terdidik, tentunya tau kan cara berkomentar yang baik. Thanks

.

...

....

To Be Continue . .


From : Cerita Kaum Pelangi

No comments:

Post a Comment